Beratnya menjadi seorang pendidik sudah tidak dipertanyakan lagi. Amanah berat , butuh bekal yang mantab. Bekal yang tidak sedikit seperti ilmu , mental perwira , kerja keras , dan satu lagi , keteladanan.
Kata pepatah , “ guru terbaik adalah pengalaman “ memang , dan pelajaran terbaik ialah sebuah keteladan
Keteladanan tidak boleh luput dari sebuah proses Pendidikan . sebab , ia adalah jantung utama terbentuknya generasi yang kita harapkan juga merupakan kunci daripada keberhasilan seorang pendidik. Tumpukan materi pelajaran yang banyak , teori yang setiap hari diberikan , nasehat-nasehat emas tak akan berarti apa-apa selama keteladanan yang baik belum dapat ditularkan.
Apalagi , disebuah lembaga Pendidikan yang berbasis pesantren , keteladanan menjadi “ PR “ wajib bagi para pendidik di pesantren tersebut. Terlebih , para ustadz atau ustadzah muda , yang notabennya 24 jam Bersama para santri. Keteladanan harus menjadi objek yang perlu untuk lebih diperhatikan.
Jangan sampai ada santri yang melakukan suatu pelanggaran , namun mengelak ketika disidang dengan berdalih . “ ustadz nya aja juga kayak gitu kok,, masak kita gak boleh “
Jangan meremehkan hal-hal yang mungkin kita anggap kecil dan tak berarti , namun sejatinya hal tersebut begitu membekas pada diri para santri.
Tularkan dan tunjukkan keteladanan yang baik , sekecil apapun walaupun hanya sekedar memberi salam dan sapaan atau senyuman manjs ketika kita bertemu dengan santri. Atau hal-hal baik lainnya seperti kepekaan , kebersihan atau berupa kebaikan- kebaikan semisal , bukan sebagai ajang pamer diri , tapi memang ini adalah salah satu tahapan dari proses Pendidikan yang harus dijalani.
Berat memang , tapi itulah resiko sebagai seorang pendidik sejati. Harus dengan maksimal dapat menjalankan segala kebaikan yang telah diajarkan.
Intinya , mari segera perbaiki diri juga memantaskan diri agar bisa menjadi sosok pendidik yang kebaikannaya dapat mewarnai jiwa – jiwa para santri.
Mentelaah siroh para Nabi , para shahabat , para shalafus sholih , menjelajahi kisah hidup mereka , Insya Allah akan dapat kita temui berbagai macam akhlaq mulia mereka yang dapat kita jadikan contoh dan pedoman hidup.
Jangan mentang-mentang sudah bergelar ustadz atau ustadzah lalu beranggapan bahwa semua hal dapat dilakukan.
Semoga , ini dapat menjadi cambukan bagi diri saya pribadi juga pembaca sekalian. Dan semoga Allah Ta’ala senantiasa memberi kita kekuatan dan keistiqomahan dalam mengemban amanah mulia ini. Amiin
نسأل الله من فضله العظيم
Penulis Fathimah Khofifah diposting oleh majalah Taujih