Menyemai Adab Kepada Allah SWT
Bismillahirrahmanirrahim
Peristiwa demi peristiwa yang kita saksikan di berbagai media akhir-akhir ini, banyak memperlihatkan semakin merosotnya akhlak dan adab anak-anak generasi muda. Mulai dari video anak yang akan memukul gurunya saat dinasehati sampai yang ramai diberitakan seorang mahasiswa yang membunuh dosennya dengan alasan dipersulit skripsinya menjadi bukti menanamkan adab bukanlah perkara mudah.
Adab kita fahami sebagai sopam santun, cara bersikap, bertutur berpakaian, berjalan mendengar dan bagaimana berprilaku ideal dalam kondisi dan situasi yang berbeda.
Dalam proses menanamkan adab tentunya kita tidak bisa hanya mengandalkan peran sekolah karena sesungguhnya tanggung jawab terbesar dalam menanamkan adab ada di tangan keluarga dan orang tua, sehingga kita menjumpai banyak pesan dr ulama salaf kepada orang tua terkait masalah penanaman adab ini.
Sufyan ats tsauri berkata : “Termasuk hak seorang anak atas orang tuanya yaitu hendaklah orang tua memperbagus adabnya”.
Ibnu Mas’ud juga berkata : “Biasakanlah anak-anakmu untuk sholat kemudian biasakanlah bagi mereka hal-hal yang baik karena perilaku-perilaku yang baik itu adalah ibadah”.
Ibnu Umar pun memerintahkan kepada kita dalam pesannya: “Didiklah anakmu karena engkau akan ditanya tentang anakmu adab apa saja yang sudah engkau tanamkan kepadanya dan ilmu apa saja yang sudah engkau ajarkan kepadanya dan anakmu akan ditanya tentang baktinya dan ketaatannya kepadamu”.
Adab yang harus pertama kali harus ditanamkan oleh orang tua adalah mengajarkan anak adab kepada Allah, apa saja hak -hak Allah atas diri mereka dan bagaimana menempatkan Allah pada tempat yang seharusnya. Yakni dengan mengenalkan siapa Allah, apa sifat-sifat Allah, apa hak-hak Allah atas hamba-nya dan apa saja perintah dan larangan Allah kepada umat manusia .
Hak-hak Allah ini meliputi hak untuk di ibadahi, tidak dipersekutuklan, selalu ditaati, dimintai doa dan pertolongan, diagungkan ditakuti, dijadikan sandaran saat membutuhkan dan lain sebagainya.
Imam Nawawi berkata diwajibkan kepada setiap orang tua untuk mengajarkan anak-anak mereka yang masih kecil apa-apa hal-hal yang bisa membantu mereka saat mereka sudah balik dari perkara-perkara thoharoh sholat keharaman zina liwat liwat mencuri berdusta dan lain sebagainya
Dari Abul ‘Abbas, Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu Ta’ala ‘anhuma, beliau berkata : “Suatu hari aku pernah (membonceng) di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda : “Nak, aku akan mengajarimu beberapa kalimat :
“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu.
Jika engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah. Dan jika engkau memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah.
Dan ketahuilah, seandainya umat ini bersatu untuk memberikan manfaat untukmu, maka mereka tidak akan bisa memberimu manfaat kecuali apa yang sudah Allah tetapkan untukmu.
Dan seandainya mereka bersatu untuk memberikan bahaya untukmu, maka mereka tidak akan bisa memberimu bahaya kecuali apa yang sudah Allah tetapkan untukmu.
Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering” (HR. Tirmidzi. Beliau berkata : “Hadits hasan shahih”)
Rasulullah menanamkan dalam diri Ibnu Abbas beberapa perkara-perkara penting tentang bagaimana seharusnya seorang hamba bersikap terhadap Allah yaitu dengan menjaga perintah-perintah Allah yaitu dengan menjaga perintah-perintah Allah memohon pertolongan kepada Allah berdoa dan meminta kepada Allah sebagai bentuk adab terhadap Allah yang semua ini harus pula kita tanamkan kepada anak kita
Jika penanaman adab terhadap Allah ini telah berhasil maka gambaran terbesarnya akan terlihat pada kemampuan anak di dalam menjaga sholat, anak-anak yang sudah mampu untuk sholat lima waktu secara berjamaah tanpa perlu disuruh, diingatkan bahkan dioprak-oprak, dengan memakai pakaian sholatnya bahkan bersegera untuk memilih shof pertama, maka kita boleh berharap bahwa telah tertanamlah di dalam jiwa mereka adab terhadap Allah dengan baik. Sehingga disini sangat penting bagi orangtua untuk menjadikan shalat dan kecintaan terhadap shalat sbagai basic penanaman adab terhadap Allah
Terkadang orang tua lebih mendahulukan untuk mngajarkan anak- anak mereka untyk memiliki adab dan sopan santun yang baik kepada orang tua, guru, teman dsb, tapi abai dalam mengajari anak bagaimana beradab kepada Allah. Padahal jika anak memiliki adab yang baik kepada Allah maka insyaAllah adab kepada manusia akan mengikuti dan anak akan cenderung mudah diingatkan dan dibawa kearah kebaikan.