Bagi seorang hamba yang mau untuk Mengikuti Hawa nafsunya, maka dia tidak akan pernah puas dan merasa cukup. Karena hakekat dari hawa nafsu itu adalah untuk dikekang dan diatur dengan aturan-aturan yang telah diwajibkan oleh Allah swt dan diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW.
Hakekat nafsu yang ada pada diri kita adalah untuk diatur dengan syariat yang telah diturunkan oleh Allah SWT, yakni dengan syariat islam.
Dan sudah selayaknya seorang muslim tahu akan batasan-batasan yang diperbolehkan oleh agama dalam memenuhi hawa nafsunya. Karena didalam memenuhi hawa nafsu tersebut ada yang diperbolehkan dan ada yang dilarang oleh agama.
Kita harus tahu mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak boleh kita lakukan, agar kelak ketika sudah datang ajal menghampiri diri kita. Kita bukan termasuk orang yang merugi karena menuruti hawa nafsu yang terlarang olehNya.
Berikut ini ada kisah islami yang menarik tentang seorang yang terjerumus ke dalam gemerlapnya kehidupan dunia karena mengikuti hawa nafsu yang terlarang, semoga kisah ini berguna dan memberikan manfaat kepada kita semua.
Kisah seorang yang terjerumus ke dalam gemerlapnya kehidupan dunia
“BINTANG KEJORA DARI TIMUR”
Ia adalah seorang wanita yang di juluki “bintang kejora dari timur”,ia bernama Ummu Kutsum .Para penggemarnya mengatakan bahwa ia adalah biduanita yang sangat mengagumkan .Mereka juga mengatakan bahwa kecintaan mereka terhadap bangsa Arab terhadapnya sama dengan kecintaan mereka terhadap bangsa Palestina .Mereka juga mengatakan bahwa Ummu Kultsum pengharum abad ini.
Wanita yang namanya melejit lewat seni tarik suara ini telah membuat para penulis dan penya’ir menciptakan lirik-lirik lagu dan sya’ir-sya’ir yang penuh dengan cinta dan asmara.Lewat lagu dan penampilannya ia mampu mengajak orang bergadang sampai menjelang pagi.
Mustofa Amin,seorang penulis mesir berkata,”Aku pernah melihat Ummu Kultsum setelah berhasil membuat pemberontakan besar-besaran ,ia mengatakan bahwa dirinya bersedia mengeluarkan setengah dari harta kekayaan yang di milikinya,hanya untuk mendapat izin memakan satu butir telur setiap hari .Rupanya dahulu para dokter melarangnya memakan telur yang merupakan makanan kesukaan yang paling di senanginya .Aku pun selalu ingat bahwa setiap kali Ummu Kultsum bertemu denganku ,ia selalu berkata bahwa hari-harinya melarat ,sewaktu di desa dahulu merupakan hari-hari yang paling bahagia yang ia rasakan sepanjang hidupnya.”
Adapun tentang kematian perempuan ini ,semoga menjadi renugan bagi kita semua ,yakni ia menderita dalam kurun waktu yang cukup lama. Satu persatu anggota tubuhnya dimatikan oleh Allah.(Tajaribuhum Ma’as sa’adah ,di ringkas dari buku ‘Taubat Surga Pertama Anda ‘ Pustaka Imam Syafi’i.)