Jannah Theme License is not validated, Go to the theme options page to validate the license, You need a single license for each domain name.
Tazkiyah

Belajar Gembira dalam Ujian Ust. Oemar Mita, Lc

Belajar Gembira dalam Ujian

Ust. Oemar Mita, Lc

 

Di antara karakteristik seorang hamba dalam imanya adalah ketika ia mampu melihat, membaca dan menanamkan dalam hatinya bahwa setiap goresan ujian dari sang Kholiq apapun bentuknya, merupakan pintu bagi hamba untuk memperbaiki kehidupan akhiratnya. Karena sungguh goresan indah taqdir Allah dalam kehidupan hamba selalu berbanding lurus dengan kenikmatan hati dengan suka-citanya ketika memahaminya bahwa Allah tidak menetapkan kecuali yang terbaik untuk setiap hamba-Nya yang bersabar.

Para salaf menuturkan: “Nyatakanlah ridhamu kepada apa yang telah ditaqdirkan Allah. Tidaklah Dia menimpakan musibah kecuali untuk mengampuni dosamu. Dan tidaklah ia menjadikanmu sakit kecuali Dia ingin menyembuhkanmu. Janganlah engkau terpisah dari ridha kepada-Nya. Karena apabila engkau terpisah dari ridha-Nya maka Dia akan merendahkan kedudukanmu dalam pandanga-Nya.” (Lihat Sifaul Alil Fimasalati Qadha, Ibnu Qayyim)

Inilah hikmah besar yang menyingkap jawaban, kenapa ada seorang wanita Anshar yang dijanjikan syurga lebih memilih sabar dalam ujian penyakit ayannya ketika dia memahami muara penyakitnya adalah syurga. Dan inilah jawaban kenapa ada sahabat besar Ubay bin Ka’ab yang memilih diberikan sakit demam untuk menggugurkan dosanya dan Allah mengabulkanya. Beliau menjadi sahabat yang senantiasa demam di sore hari sampai pagi hingga meninggal dunia.

Yakinlah, bahwa setiap ujian ketika berbungkus dengan ihtisab (mengharapkan balasan dari sisi Alloh). Maka Allah mengatur bagaimana muara ujian tersebut dengan keindahan hati serta hidup dunia dan akhirat sebagaimana kesabaran Ummu Sulaim ketika ihtisab anaknya meninggal dunia maka diganti keturunan yang lebih baik. Dan pula sebagaimana Ummu Salamah ketika wafat suaminya maka ihtisab membungkus hatinya. Lalu sang Ar Rahman menggantikan Abu Salamah dengan Rasululllah.

Belajar syukur dalam nikmat penting, dan belajar gembira dalam ujian selain penting adalah indah untuk kehidupan hati. Rasulullah bersabda:

وَإِنْ كَانَ أَحَدُهُمْ لَيَفْرَحُ بِالْبَلَاءِ كَمَا يَفْرَحُ أَحَدُكُمْ بِالرَّخَاءِ

“Sesungguhnya di antara mukminin ada yang senantiasa senang mendapatkan ujian sebagimana senangnya kalian mendapatkan kemewahan.” (Lihat Silsilah Ahadits Shahihah, I/226)

Related Articles

Back to top button